WhatsApp: +62 821-1555-5456

Kritis dan Kreatif Sejak Dini via Berpikir Komputasional

Diterapkan dalam berbagai aktivitas, berpikir komputasional turut meningkatkan kemampuan anak memecahkan masalah secara sistematis.

23 Februari 2025

GuruPAUDPNF, Jakarta – Direktorat Guru PAUD dan PNF menyelenggarakan webinar bertajuk “Berpikir Komputasional: Asah Kreativitas dan Kemampuan Berpikir Kritis Anak” pada Kamis (20/2). Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD dalam menerapkan konsep berpikir komputasional dalam pembelajaran anak usia dini.

Dalam sambutannya, Direktur Guru PAUD dan PNF, Suparto, menekankan pentingnya berpikir komputasional dalam membangun keterampulan abad ke-21 bagi anak-anak. “Berpikir komputasional tidak selalu berhubungan dengan penggunaan teknologi canggih, tetapi lebih kepada bagaimana anak-anak dapat belajar memecahkan masalah secara sistematis, logis, dan terstruktur,” ujarnya.

WhatsApp Image 2025-02-22 at 15.06.33.jpeg

Webinar tersebut menghadirkan narasumber-narasumber hebat yang membagikan pengalaman dan praktik baik mereka dalam menerapkan berpikir komputasional di lingkungan PAUD. Salah satunya, Resi Rizky Chairani, Guru TK Paramount School dari Kota Palembang yang menjelaskan konsep dasar berpikir komputasional dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran anak usia dini.

Adapun narasumber Cinthya Paramitha, Kepala TK Sang Tunas, Denpasar menyajikan berbagai praktik baik tentang mengenalkan kota melalui Google Maps dan permainan robotik, sedangkan Linda Pertiwi, guru TK Risanti, Jakarta Barat, mengisahkan permainan “Robot Kolektor Cilik” untuk melatih anak berpikir logis tanpa alat elektronik.

Narasumber lainnya, Nur Mei Fitriati, guru SPS Al-Quran An Nur dari Kalimantan Timur, juga turut berbagi pengalaman menggunakan bahan alam, seperti biji karet dan lidi untuk mengenalkan konsep berpikir komputasional pada anak-anak di lingkungan IKN. Sementara Nola Melda, Kepala TK Glow Gerizim Mapanget, Kota Manado, mengajarkan konsep algoritma melalui permainan “Making My Direction”, yakni tentang anak-anak yang belajar menyusun petunjuk arah menggunakan alat sederhana.

Moderator webinar, Cikita Fatmi Putri dari TK Anak Bangsa, Kabupaten Indragiri Hulu, menyimpulkan bahwa berpikir komputasional dapat diterapkan dalam berbagai aktivitas, baik dengan alat (plugged) maupun tanpa alat (unplugged). Metode itu tidak hanya membantu anak berpikir lebih kritis dan kreatif, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka dalam pemecahan masalah secara sistematis.

Direktur Guru PAUD dan PNF, Suparto, pun berharap, webinar tersebut dapat membuat para pendidik semakin termotivasi untuk menerapkan berpikir komputasional dalam pembelajaran sehari-hari. “Dengan kolaborasi antara guru, kepala sekolah, dinas pendidikan, dan organisasi mitra, diharapkan perubahan dalam metode pembelajaran dapat terus berkembang demi kemajuan pendidikan anak usia dini di Indonesia,” pungkasnya. (Rika Jayanti).

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel