WhatsApp: +62 821-1555-5456

Indonesia–Prancis Tingkatkan Kompetensi Guru PAUD melalui ‘Microcredential’

“Kegiatan itu sejalan dengan misi kedua negara memperkuat pengembangan guru melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan.”

23 April 2025

GuruPAUDPNF, Jakarta – Direktorat Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menerima kunjungan kehormatan dari perwakilan Pemerintah Prancis di Jakarta (22/4). Pertemuan itu bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama dalam pengembangan kapasitas guru PAUD melalui program pelatihan microcredential.

Suparto, Direktur Guru PAUD dan PNF, bersama tim pembelajaran Direktorat Guru PAUD dan PNF, tim dari Biro Perencanaan Kemendikdasmen, serta tim kerja sama Ditjen GTKPG, menyambut hangat para tamu dari Prancis, yaitu Jules Irmann (Konselor Kerja Sama dan Kebudayaan), Antoine Bricout (Atase Kerja Sama Pendidikan dan Universitas), Cathrien Tobing (Wakil Atase Kerja Sama Pendidikan), dan Philippe Grange (Tenaga Ahli prancis untuk Kemendikdasmen).

Suparto menyampaikan bahwa kerja sama tersebut sangat strategis. “Kemampuan numerasi anak PAUD sangat mempengaruhi keberhasilan akademik anak di masa depan. Maka dari itu, penguatan kapasitas guru dalam hal ini menjadi sangat penting,” jelas Suparto.

Apalagi, berdasarkan hasil studi internasional seperti PISA 2022, kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata. Oleh karena itu, penguatan fondasi numerasi sejak usia dini menjadi sangat krusial.
Menanggapi hal tersebut, Jules Irmann menyampaikan komitmen mereka untuk mendukung peningkatan kualitas guru PAUD di Indonesia. Salah satu bentuk konkret kerja sama yang diusulkan adalah program pelatihan microcredential bagi guru PAUD yang mencakup materi numerasi untuk anak usia dini, pengembangan motorik melalui permainan, hingga kunjungan lapangan ke sekolah yang telah memiliki praktik baik.
Screen Shot 2025-04-23 at 11.46.28.png
Selain pelatihan di Indonesia, Prancis juga membuka kemungkinan pelatihan langsung di negaranya melalui skema pendanaan bersama (co-funding). Kegiatan itu sejalan dengan misi bilateral kedua negara dalam memperkuat kerja sama pendidikan dan pengembangan guru melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan.

Sebagai langkah awal, dalam waktu dekat kedua pihak merencanakan pelaksanaan seminar ke sekolah Prancis di Jakarta sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kick-off bersamaan dengan kunjungan kerja Dubes Prancis dan pertemuan Kelompok Kerja Bersama antarkementerian. Kegiatan tersebut akan menjadi momen penting untuk menyepakati bentuk kerja sama, teknis pelaksanaan, dan tahapan program ke depan. Hal itu sekaligus akan menjadi momentum untuk memulai kerja sama yang lebih luas dalam bidang pendidikan anak usia dini dan pelatihan guru antarkedua negara.

Kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkaya perspektif pedagogi guru-guru PAUD di Indonesia dan menjadi model peningkatan kualitas guru yang bisa direplikasi di berbagai wilayah, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Sehingga, Direktorat Guru PAUD dan PNF juga menyiapkan mekanisme seleksi terbuka untuk guru-guru PAUD dari seluruh Indonesia yang berminat mengikuti program itu. Mengingat jumlah guru PAUD yang sangat besar, program tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan daerah, termasuk daerah 3T.

Dengan sinergi antara Indonesia dan Prancis, diharapkan lahir generasi pendidik PAUD yang adaptif, kreatif, dan mampu menjawab tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi dan tuntutan pembelajaran abad ke-21. “Kami berharap ini menjadi langkah awal yang kuat untuk membangun jaringan pelatihan guru PAUD yang berstandar internasional, serta memperkuat fondasi pendidikan anak-anak Indonesia sejak usia dini,” tutup Suparto. (Rika Jayanti)

Baca artikel lainnya:

Kembali ke Daftar Artikel