GuruPAUDDikmas, Jakarta – Direktorat Guru PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah kembali menyelenggarakan “Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyegaran Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, Lanjut, dan Mahir.” Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya memperkuat kompetensi pendidik PAUD di seluruh Indonesia yang kini memasuki pelaksanaan regional ketiga.
Ketua Tim Kerja Transformasi Pembelajaran, Bardiati, menekankan pentingnya peran guru dan pendidik PAUD sebagai garda terdepan dan ujung tombak pendidikan dalam menciptakan generasi unggul di era digital. "Generasi Beta yang akan memimpin Indonesia Emas 2045 lahir dari tangan guru-guru hebat yang terlatih dan penuh dedikasi. Untuk itu, pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat kualitas guru PAUD dalam menghadapi tantangan pendidikan berbasis teknologi," dalam kegiatan yang berlangsung di Jakarta tanggal 8–13 Desember 2024 tersebut.
Selain itu, Bardiati juga menyoroti keistimewaan rekognisi pembelajaran lampau (RPL) yang memungkinkan konversi sertifikat Diklat Berjenjang menjadi SKS pada program S1 PAUD sejumlah 45 SKS. Sehingga, hal tersebut dapat mempercepat waktu studi bagi pendidik yang ingin melanjutkan pendidikan formal.
Bardiati berharap, seluruh peserta bimtek selama enam hari tersebut dapat fokus hingga pelatihan selesai guna membawa bekal maksimal untuk diterapkan di daerah masing-masing. "Sejak pelatihan pertama di tahun 2012 hingga kini, Diklat Berjenjang terus berinovasi dan bertransformasi untuk menjawab kebutuhan guru dalam menghadapi tantangan pendidikan anak usia dini serta kemajuan teknologi," ujarnya.
Adapun Anto Tjahjo Noegroho, selaku panitia kegiatan menyampaikan pentingnya penyesuaian dan penyelarasan materi Diklat Berjenjang dengan kebijakan terbaru, yaitu Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Kegiatan itu terdiri atas dua tahap, yaitu asinkron (6–9 Desember 2024) dan sinkron (8–13 Desember 2024), dengan beragam materi baru yang telah diselaraskan dengan kebijakan Kurikulum Merdeka.
Sebanyak 120 peserta dari tujuh provinsi, termasuk PPM dan PPTM dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan, mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, lembaga pelatihan, serta para pendidik, diharapkan transformasi pembelajaran PAUD di Indonesia akan terus meningkat dan menciptakan ekosistem pendidikan yang berkualitas. (Ika Ridhayanti)